Penyakit Kelamin

 

A. PENYAKIT KELAMIN DISEBUT JUGA PENYAKIT AKIBAT HUBUNGAN KELAMIN/SEKSUAL (PHK)

         1.   Beberapa penyakit yang Termasuk Penyakit Kelamin

         Penyakit dalam banyak terdapat di setiap negara, baik di negara yang sedang berkembang maupun yang sudah maju, dan tersebar luas pada semua lapisan masyarakat, baik miskin maupun kaya.

         Banyaknya penyakit kelamin dalam masyarakat, mencerminkan keadaan sosial penderita karena sebagian besar tergantung pada tingkah laku manusia, faktor psikologis, dan keadaan ekonominya. Pada dewasa ini, walaupun ada pengobatan yang efektif dan diagnosa terpercaya, kenyataanya seluruh dunia ada dalam genggaman epidemi penyakit kelamin.

 

         Beberapa alasan yang dapat dikemukakan yang menyebabkan kenaikan angka penderita yang tertular antara lain :

         a)      kurangnya pengertian/kesadaran masyarakat terhadap – bahaya penyakit kelamin baik untuk dirinya maupun keturunannya.

         b)      meningkatnya kebebasan bergaul antara muda – mudi pada khusunya, dan masyarakat pada umumnya.

         c)      keadaan sosial ekonomi masyarakat pada umumnya.

         d)      kurang patuhnya terhadap norma – norma kesusilaan dan agama.

 

         Jenis-jenis penyakit yang terpenting adalah :

         a)      Gonorrhoe disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoe.

         b)      Syphilis disebabkan oleh bakteri Spirochaeta pallida.

         c)      Ulcus molle disebabkan oleh bakteri  Haemopholus ducreyi.

         d)      Lymphogranuloma venereum disebabkan oleh virus Lymphogranuloma venereum.

         e)      Granuloma inguinale disebabkan oleh Donovania granulomatis.

         f)       AIDS (Acquired deficiency syndrome)

  

   2.   Gejala-gejala, Penyebab, Cara penularan, dan Pencegahan Penyakit Kelamin.

         a)      Cara penularan

                  penularan penyakit kelamin melalui kontak langsung dengan penderita (hubungan kelamin) ataupun tak langsung melalui benda-benda terkontaminasi. Syphilis dapat pula diturunkan dari seorang ibu kepada bayi yang sedang dikandungnya.

         b)      Usaha Pencegahan dan Pemberantasannya

                  penyakit kelamin bukan saja merupakan penyakit menular yang harus diberantas menurut garis-garis epidemiologis, tapi juga masalah sosial yang mempunya sifat-sifat yang sangat kompleks.

                  Dalam usaha pencegahan dan pemberantasannya perlu kerja sama yang baik dengan instansi-instansi lain seperti : pendidikan, sosial, agama, kepolisian, dan sebagainya.

 

                  Dalam garis besarnya, usaha-usaha pencegahan dan pemberantasannya dijalankan dengan :

                  1)      usaha yang ditunjukan terhadap penderita dengan pengobatan, untuk penyembuhan dan menghilangkan sumber penularan. Untuk ini perlu :

                  a)   Cassefinding, yaitu untuk mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan.

                  b)   Contracttracing, yaitu menanyakan kepada penderita kepada siapa saja ia telah menularkan agar dapat diusut sehingga pengobatan dapat segera diberikan.

         2)      Pengawasan sumber penularan, meningkat bahwa sebagain besar dari sumber penularan adalah Pekerja Sex Komersial (PSK), maka perlu diusahakan registrasi dan lokalisasinya PSK agar dapat diberikan pengobatan secara periodik.

         3)      Pendidikan dan penerangan kepada masyarakat. Masyarakat perlu mengetahui dan menyadari bahaya-bahaya penyakit kelamin untuk dirinya, keluarga dan keturunannya, agar mereka menghindari penularan penyakit kelamin.

        

         A.  Penyakit Syphilis

               Penyebab penyakit syphilis

Penyakit syphilis yang sering disebut penyakit raja singa disebabkan oleh bakteri yang disebut spirochaeta pallida. Bakteri jenis ini terdapat di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penyakit ini sangat berbahaya, bukan saja terhadap penderita, teteapi juga terhadap orang lain.

 

Gejala-gejala penyakit syphilis :

Ada 4 tingkat penyakit syphilis :

 

Tingkat I :

Setelah masa tunas yang waktunya 1-3 minggu, di sekitar kemaluan terjadi suatu benjolan kecil. Kulit di atas benjolan itu akan rusak kemudian menjadi luka yang bentuknya bulat, atau bulat telur (oval). Tapi luka kemudian mengeras dan meninggi, dan bila dipijat tidak terasa sakit. Luka ini disebut ulcus durum.

Sekitar 3 minggu kemudian, terjadilah pembengkakan pada kelenjar lipat paha. Gejala ini disebut primair affect. Penderita merasa sedikit sakit dan suhu badan meninggi, tetapi tidak semua penderita tidak mengalami sedikit sakit dan suhu badan tinggi. Adapula penderita yang tidak mengalami sakit.

 

Tingkat II :

Pada tingkat II, tubuh penderita timbul bercak-bercak kecil berwara merah dan benjol-benjol kecil bulat. Pada umumnya penderita tidak merasakan nyeri atau gatal-gatal. Keadaan ini akan berlangsung beberapa tahun tanpa kejadian apa-apa. Penderita akan bekerja seperti biasa, tak ubahnya seperti orang sehat, tetapi ia tidak menyadari bahwa bakteri spirochaeta masih ada dalam tubuh.

 

Tingkat III :

Pada alat-alat tubuh timbul benjolan-benjolan yang disebut Gumma. Mungkin gumma-gumma ini terdapat di tulang-tulang, hati, jantung, otak, pembuluh darah, urat saraf dan lain-lain. Keadaan ini berlangsung beberapa tahun.

 

Tingkat VI :

Tingkat VI disebut neurolues. Pada tingkat ini yang diserang adalah susunan saraf. Pada tingkat ini juga dinding aorta pada jantung mengalami perubahan yaitu :

1)      perubahan dinding aorta ini tidak dapat menahan tekanan darah dan pecah, maka terjadilah pendarahan di rongga dada.

2)      pembuluh-pembuluh darah rambut dalam otak dapat mengalami perubahan sehingga rongganya menyempit.

3)      Mungkin juga terjadi gejala-gejala akibat kerusakan dari uraf saraf, hal ini disebut tabes dorralis. Biasanya ini terjadi pada usia 40-50 tahun, kadang-kadang tampak pula pada orang yang umurnya lebih muda.

Pengaruh penyakit syphilis terhadap orang lain.

Penyakit ini dapat menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri, istri dan keturunannya. Bagi seorang syphilis dapat mengganggu kehamilan sehingga mengalami keguguran ataupun kalau melahirkan anak dapat mengalami cacat tubuh, buta, bisu, tuli, juga kematian.

Pencegahan terhadap penyakit syphilis.

1.    memberi penerangan dan pendidikan tentang bahaya syphilis kepada masyarakat.

2.    membasmi pelacuran sedapat mungkin atau melokalisasi PSK.

3.    Pengobatan yang sempurna kepada orang-orang yang menerita penyakit sampai sehat total.

 

A.   Penyakit Gonorrhoe

               Penyebab Gonorrhoe :

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang disebut Neisseria gonorrhoe. Penularannya hampir karena persetubuhan.

Gejala-gejalannya :

Setelah masa tunas yang lamanya 1-3 hari, penderita mengeluh dalam hal buang air kecil. Selanjutnya keluar nanah dari saluran kencing. Seterusnya selalu ingin buang air kecil, tetapi yang keluar hanya sedikit disertai rasa panas dan nyeri. Air seni yang keluar bercampur nanah.

Gejala ini sebagai tanda bahwa penyakit sudah menjalar ke kandung kencing. Penyakit masih dapat menjalar lagi ke saluran yang menuju ke saluran yang menuju ke saluran buah zakar yaitu kelenjar yang membuat sel-sel kelamin. Apalagi terjadi penyumbatan orang tersebut akan mengalami kemandulan untuk selama-lamamya. Apabila penyakit menjalar lagi ketempat yang lebih luas misalnya ke sendi-sendi akan mengakibatkan radang sendi, daerah sekitar sendi itu bengkak merah, apabila dipegang nyeri rasanya, panas dan tidak dapat digerakkan.

Gejala penyakit Gonorrhoe pada perempuan secara garis besarnya sama dengan gejala pada laki-laki, juga akan menyebabkan kemandulan.

Cara penularannya melalui persetubuhan sama dengan penyakit syphilis. Pencegahnnya sama dengan penyakit kelamin yang lain.

 

B.   AIDS (Acquired Immune deficiency Syndrome)

Penyakit AIDS tergolong penyakit yang menular, yang lebih banyak ditularkan melalui hubungan kelamin. Penyakit AIDS di Indonesia termasuk penyakit yang baru, penyakit ini berasal dari negara-negara barat yang menganut freesex atau sek bebas seperti di Eropa dan Amerika.

Menurut penelitian penyakit ini pertama kali ditemukan pada pasanganan homo seksual. AIDS merupakan gejala yang disebabkan oleh melemahnya sistem kekebalan tubuh yang ditemukan pada tahun 1979 di Amerika oleh Michael S Gottlieb dan Federick P. Siegal.

 

Penyebab Penyakit AIDS :

Adalah virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus)

Penularan Penyakit AIDS :

Cara penularan penyakit AIDS melalui hubungan seksual, homo seksual dan dapat juga melalui tranfusi darah.

HIV juga dapat ditemukan pada cairan bening pria dan cairan kelamin wanita. Oleh karena itu, hubungan kelamin dengan lawang jenis yang telah dijangkiti oleh penyakit akan dapat menular dan berbahaya.

Perlu diketahui bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh para  ahli HIV juga ditemukan pada air mata, air liur, air seni dan keringat penderita. Meskipun kadar penularannya rendah, kita perlu waspada oleh hal itu. Sampai saat ini penyakit AIDS masih tetap merupakan penyakit yang sangat menakutkan karena belum ada jenis obat atau vaksin yang mampu melumpuhkan penyakit tersebut.

Usaha pencegahan penyakit AIDS :

a)      Hindari sentuhan langsung dengan darah, air liur, air seni, air mata atau cairan lainnya dar badan penderita penyakit AIDS.

b)      Penderita AIDS dan mereka yang mempunyai resiko tinggi terhadap AIDS tidak menjadi donor darah.

c)      Hindari hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan karena akan mempertinggi resiko terjangkitnya AIDS.

d)      Bagi wanita yang sedang hamil diharapkan menjauhkan diri dari penderita AIDS karena berbahaya bagi bayi yang dikandungnya.